A. Kualitas Penerimaan Siaran Televisi
Besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat dipengaruhi
beberapa parameter dari stasiun pemancar yang meliputi antara lain :
Daya pancar
Gain dan sistem antena pemancar
Jarak lokasi pemancar dengan lokasi penerimaan
Frequency saluran yang digunakan
Gain dan antena sistem dari pesawat penerima
Profile chart antara antena pemancar dengan antena pesawat penerima
Ketinggian lokasi pemancar terhadap lokasi penerima
Apabila dinyatakan dalam rumus, dapat kita lihat dengan jelas
parameter-parameter yang berpengaruh pada penerimaan signal siaran
televisi :
Pfs(db) = Po(db) + Gant Tx(db) – Apl(db) + Gant Rx(db)
Pfs(db) : Level Field Strength dalam satuan dB
Po(db) : Power Output pemancar dalam satuan dB
Gant Tx(db) : Gain antena pemancar dalam satuan dB
Apl(db) : Anttenuasi Path Loss dalam satuan dB
Gant Rx(db) : Gain antena penerima dalam satuan dB
B. Daya Pancar
Kiranya semua orang tahu bahwa besarnya daya pancar, akan mempengaruhi
besarnya signal penerimaan siaran televisi disuatu tempat tertentu pada
jarak tertentu dari stasiun pemancar televisi. Semakin tinggi daya
pancar semakin besar level kuat medan penerimaan siaran televisi. Namun
demikina besarnya penerimaan siaran televisi tidak hanya dipengaruhi
oleh besarnya daya pancar.
Identifikasi Standar TV Dunia Dan HDTV
HDTV adalah merupakan media komunikasi baru dan teknologinya
HDTV adalah merupakan media komunikasi baru dan teknologinya
masih dalam proses penggarapan
yang sangat ramai, terutama pada awal dekade ini. Secara singkat sejarah
perkembangan HDTV dimulai oleh Jepang yang dimotori oleh pusat riset
dan pengembangan NHK (TVRI/RRI -nya Jepang) pada tahun 1968, kemudian
diikuti oleh Masyarakat Eropa sebagai pembanding dan akhirnya Amerika
Serikat menjadi kompetitor yang harus diperhitungkan.
Diperkirakan bahwa teknologi HDTV ini
akan menjadi standar televisi masa depan, sehingga seorang peneliti
senior dalam bidang sistem strategi dan manajemen Dr. Indu Singh
meramalkan bahwa pasar dunia untuk HDTV ini akan mencapai 250 billion
dolar pertahun (tahun 2010). Untuk itu pada dekade tahun 1990 ini
negara-negara maju telah dan sedang berusaha agar bisa membuat teknologi
tersebut sehingga bisa menguasai pasar dunia (posisi strategis). Karena
itu maka sekarang telah bermunculan berbagai standar, yang satu sama
lainnya saling berbeda. Yang menjadi persoalan sekarang adalah
bagaimana sebaiknya bagi negara berkembang ?
Proses Kerja Elektronis Pesawat TV
Prinsip Kerja Televisi
Bagaimanakah Televisi Bekerja?
Sebelum kita mengetahui prinsip kerja
pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan
objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita
lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera
Objek gambar yang di tangkap lensa
kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R =
red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar
televisi (transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual
yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar
menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh
pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi
sumber: http://teknikpenyiarantelevisi.blogspot.co.id/
Teknologi Penyiaran TV Analog ke Digital
Industri
penyiaran semakin berkembang dari waktu ke waktu, termasuk dalam
perkembangan teknologi televisi. Di Indonesia pada masa kini, sudah
banyak rumah-rumah yang menggunakan televisi digital atau yang lebih
dikenal dengan sebutan tv kabel atau tv berlangganan, terutama di
kota-kota besar. Perangkat ini menggantikan televisi analog yang secara
umum menayangkan siaran dari berbagai stasiun televisi lokal dan
nasional saja. Tidak hanya televisi analog dan digital saja, kini sudah
diciptakan teknologi yang lebih baru lagi, yaitu televisi online yang dapat diakses di personal computer, laptop, tablet, dan bahkan smartphone. Akan tetapi, teknologi penyiaran yang akan dibahas di dalam tulisan ini adalah televisi analog dan televisi digital saja.
Televisi analog mengkodekan informasi yang diterima dengan cara
memvariasikan frekuensi dari sinyal. Penyiaran televisi analog
menggunakan frekuensi radio VHF / UHF. Sama seperti halnya penyiaran
televisi analog, penyiaran televisi digital juga menggunakan frekuensi
radio VHF / UHF, namun format kontennya berupa digital. Dalam penyiaran
televisi analog, semakin jauh antenna televisi analog dari stasiun
pemacar televisi, maka akan semakin lemah sinyal yang diterima sehingga
gambar yang diterima pun akan semakin buruk atau berbayang. Keadaan itu
berbeda dengan televisi digital yang dapat menyampaikan gambar dan suara
dengan jernih sampai pada titik di mana sinyal tidak dapat diterima
lagi. Sehingga dapat dikatakan bahwa penyiaran televisi digital hanya
mengenal dua macam status, yaitu terima (1) atau tidak (0). Artinya,
jika perangkat penerima siaran digital dapat menangkap sianyal, maka
informasi gambar dan suara akan diterima dengan kualitas yang baik.
Namun jika sinyal tidak dapat ditangkap oleh perangkat penerima siaran
digital, maka gambar dan suara tidak akan muncul. Bagi para pengguna
televisi konvensional (televisi yang menerima siaran televisi analog),
diperlukan alat yang dinamakan set-top-box (STB). STB ini
merupakan perangkat eksternal yang akan menangkap siaran televisi
digital dengan cara menerima siaran televisi digital tersebut, kemudian
mengkonversi dan mengkompresi sinyal digital tersebut sehingga dapat
diterima oleh pesawat televisi konvensional. STB harus memiliki standard
yang sama dengan sistem pemancar (transmitter), yaitu DVB-T2.
Standard ini diadopsi oleh Indonesia sejak tahun 2012, menggantikan
standard sebelumnya yaitu DVB-T yang digunakan sejak tahun 2007. DVB-T
ini sebelumnya merupakan standard penyiatan televisi digital terrestrial
yang tidak berbayar atau free to air. Dengan adanya perangkat
STB ini, maka para pemilik televisi konvensional tidak perlu membeli
perangkat televisi baru. STB ini kini disediakan oleh para perusahaan
yang memfasilitasi layanan siaran televisi digital, seperti
telkomvision, indovision, dan masih banyak lagi.
Pada siaran televisi digital, kualitas gambar dan suara yang diterima
dan ditonton pemirsa jauh lebih bagus dibandingkan dengan siaran
televise analog. Pada siaran televisi digital, segala bentuk noise seperti
bintik-bintik semut, dan gambar berbayang tidak lagi nampak pada layar
monitor televisi. Selain itu, fasilitas yang terdapat pada televisi
digital selain siaran berbagai program acara dari bermacam stasiun
televisi adalah fasilitas EPG (Electronic Program Guide). EPG
merupakan fasilitas untuk penonton agar dapat mengetahui berbagai acara
yang telah dan akan ditayangkan di jam-jam berikutnya. Selain itu, dalam
siaran televisi digital, terdapat layanan interaktif di mana penonton
dapat membarikan rating terhadap suatu program siaran secara langsung.
Selain kualitas gambar dan suara yang lebih bagus daripada televisi
analog dan fasilitas program yang lebih interaktif, televisi digital
memiliki beberapa keunggulan lain dibandingkan dengan televisi analog.
Beberapa keunggulan itu diantaranya adalah: televisi digital menghemat
kanal frekuensi, merupakan perangkat yang dilengkapi dengan EWS, dan
dilihat dari segi industri, penyiaran televisi digital ini juga lebih
menguntungkan. EWS sendiri merupakan singkatan dari Early Warning System,
yaitu peringatan dini kepada masyarakat apabila terjadi keadaan
darurat, seperti tsunami atau gempa bumi. Sistem EWS ini terdapat pada
STB televisi digital. Dari segi industri, penyiaran televisi digital
lebih menguntungkan karena penjualan STB sangat menjanjikan di pasaran.
Menurut Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM) Prof.
Dr. Ir. Thomas Sri Widodo, D.E.A, jika dihitung, harga STB satuannya
sekitar Rp 500,000, peluang bisnis 10 persen per tahun, dan kepemilikan
televisi di Indonesia mencapai 40 juta unit. Hasilnya, peluang bisnis
STB televisi digital ini mencapai nilai 2 triliun rupiah. Angka ini
merupakan angka yang besar bagi industri menengah. Selain itu, para
pemilik stasiun televise tidak perlu mengganti perangkat penyiaran
mereka, karena perangkat yang dibutuhkan dalam penyiaran televisi
digital akan disediakan oleh perusahaan multipleksing.
Melihat banyaknya keuntungan yang diperoleh dari penyiaran televisi
digital dibandingkan dengan penyiaran televisi analog, negara-negara
maju di Eropa dan negara besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada,
dan Australia telah mematikan siaran analog (analog switch off)
di negara mereka. Mereka beralih ke penyiaran televisi digital.
Selanjutnya setiap negara harus menetapkan tahun migrasi dari penyiaran
televisi analog menuju penyiaran televisi digital. Di Indonesia,
perkembangan penyiaran televisi digital ini mencapai tahap perancangan
dan migrasi dari televisi analog. Dalam tahap ini, sampai tahun 2015,
STB sangat dibutuhkan oleh para pengguna televisi. tahun 2012,
selambat-lambatnya implementasi penyiaran digital telah dimulai dan di
tahap berikutnya, di kota-kota besar secara bertahap akan dilakukan analog switch off. Pada tahun 2012 tersebut, infrastruktur televisi digital telah mulai dibangun dan dioperasikan oleh penyelenggara multipleksing swasta
di daerah Jawa, dan Kepulauan Riau. Konten siaran televisi digital juga
sudah dapat diterima di daerah ini. Daerah lain yang akan menyusul
secara bertahap adalah Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Selatan. Dalam rencana implementasi penyiaran televisi
digital di Indonesia, pemerintah merencakan pada tahun 2018 akan
dialkukan analog switch off secara nasional. Oleh karena itu,
sejak sekarang, masyarakat dan para pelaku industri dipersiapkan untuk
melakukan migrasi dari penyiaran televisi analog ke televisi digital.
Akan tetapi dalam proses pembangunan jaringan infrastruktus televisi
digital, memang dibutuhkan biaya yang besar. Penyedia layanan multipleksing televisi
digital harus membangun infrastruktur di berbagai wilayah dalam zona
layanannya. Pembangunan ini harus sesuai dengan komitmen penyedia
layanan multipleksing tersebut pada saat seleksi penyelenggaraan multipleksing. Nantinya, penyedia layanan multipleksing
ini dapat menyewakan sebagian kapasitas yang ia miliki kepada
perusahaan penyiaran yang menyediakan program siaran televisi digital.
Jadi, infrastruktur baru seperti antenna, tower, pemancar, dan lain-lain
tidak perlu dibangun atau dibangun lagi oleh stasiun televisi penyedia
program siaran, karena mereka cukup menyewa slot siaran sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh penyedia multipleksing sehingga program siaran mereka dapat disiarkan kepada masyarakat di wilayah tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa dibandingkan dengan televisi analog, televisi
digital memiliki beberapa keunggulan bagi masyarakat atau pemirsa dan
juga para pelaku industri. Meskipun, dalam pembangunan infrastrukturnya
dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mengikuti jejak negara-negara lain,
Indonesia rencananya akan melakukan analog switch off pada tahun 2018. Berjalan mulus atau tidaknya migrasi dari televisi analog menuju televisi digital sehingga tercapainya analog switch off tergantung pada dukungan dari pemerintah, penyedia multipleksing, pemilik stasiun televisi, dan juga masyarakat sebagai penonton acara televisi.
Manfaat Teknologi Siaran TV
Manfaat Teknologi Siaran TV
Informasi adalah pengetahuan
yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun, istilah
ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan konsep-konsep yang
terkait erat umum seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran,
representasi, dan stimulasi mental.
Dalam beberapa kasus
pengetahuan peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau
diterima melalui komunikasi, intelijen, atau diperoleh dari berita juga disebut
informasi. Informasi dalam bentuk koleksi data dan fakta sering disebut data
statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,
diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi
informasi sebagai pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman,
atau instruksi dan aliran.
Teknologi Informasi adalah
istilah umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu orang untuk
membuat, memodifikasi, menyimpan, berkomunikasi, dan / atau menyebarkan informasi.
TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara,
dan video. Contoh Teknologi Informasi bukan hanya sebuah komputer pribadi,
tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan perangkat
genggam modern (misalnya ponsel).
Memahami teori komunikasi
dan informasi menurut Robert l. Mathis dan John H. Jackson (2004) globalisasi
adalah penyumbang utama terhadap pengembangan dan evolusi teknologi
telekomunikasi dan informasi membantu pengiriman yang cepat. Teknologi komunikasi
seperti televisi satelit dan telah menghadirkan layanan telepon nirkabel ke
desa-desa. Pertumbuhan penggunaan internet di seluruh dunia telah membuat
orang-orang dan perusahaan-perusahaan individu dapat dengan mudah berkomunikasi
dan mengakses data dalam jumlah sangat besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar